您的当前位置:首页 > 时尚 > Studi: Diabetes Saat Hamil Tingkatkan Risiko Autisme Anak 正文
时间:2025-05-25 11:43:15 来源:网络整理 编辑:时尚
Jakarta, CNN Indonesia-- Sebuah studibesar terbaru menemukan kaitan antara diabetespada masa kehamil quickq app
Sebuah studibesar terbaru menemukan kaitan antara diabetespada masa kehamilandan meningkatnya risiko gangguan perkembangan saraf pada anak, termasuk autisme. Penelitian ini menganalisis data dari 202 studi sebelumnya yang mencakup lebih dari 56 juta pasangan ibu dan anak di seluruh dunia.
Hasilnya menunjukkan, anak yang lahir dari ibu penderita diabetes saat hamil memiliki kemungkinan 28 persen lebih tinggi didiagnosis dengan gangguan perkembangan saraf.
Rinciannya, risiko autisme meningkat 25 persen, ADHD atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas meningkat 30 persen, dan disabilitas intelektual meningkat 32 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian juga mengungkap bahwa diabetes yang sudah diderita sebelum kehamilan memberikan risiko 39 persen lebih tinggi terhadap gangguan-gangguan tersebut dibandingkan dengan diabetes gestasional (yang hanya muncul saat kehamilan dan biasanya hilang setelah melahirkan).
Menurut laporan di jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, sekitar 9 persen kehamilan di Amerika Serikat kini terpengaruh oleh diabetes dan jumlah ini terus meningkat. Para peneliti menekankan pentingnya dukungan medis untuk perempuan yang berisiko mengalami diabetes, serta pemantauan kesehatan anak-anak mereka secara berkelanjutan.
Namun, meskipun kaitannya kuat, para ahli menegaskan bahwa studi ini belum bisa membuktikan bahwa diabetes adalah penyebab langsung gangguan perkembangan tersebut. Analisis terhadap anak-anak yang memiliki saudara kandung juga menunjukkan hasil yang berbeda, tidak ditemukan efek langsung dari diabetes ibu, yang mengindikasikan bahwa faktor genetik atau keluarga bisa jadi turut berperan dalam beberapa kasus.
Lihat Juga :![]() |
Magdalena Janecka dari NYU Grossman School of Medicine, yang tidak terlibat dalam studi ini, menjelaskan bahwa meta-analisis seperti ini sangat bermanfaat untuk membandingkan kelompok subjek secara lebih rinci. Namun ia menambahkan bahwa studi semacam ini tetap belum mampu mengungkap penyebab pasti atau mekanisme biologis di balik hubungan tersebut.
Penelitian ini muncul di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap autisme, termasuk klaim keliru soal vaksin yang selama ini sudah dibantah oleh berbagai studi ilmiah. Temuan baru ini mengingatkan pentingnya fokus pada faktor risiko yang terbukti secara ilmiah, seperti kondisi kesehatan ibu selama kehamilan.
[Gambas:Video CNN]
Kereta Gantung Jatuh di Italia, 4 Orang Tewas2025-05-25 11:12
Rupiah Terkerek Usai BI Turunkan Suku Bunga ke 5,50%2025-05-25 11:09
Wajib Catat, 9 Manfaat Bawang Merah Mentah untuk Kesehatan2025-05-25 11:07
esmod服装设计申请要求解读!2025-05-25 10:50
Minum 7 Jenis Teh Ini Saat Terkena Demam dan Batuk2025-05-25 10:22
Kapolri Bentuk Satgas TPPO, Memetakan dan Menindak Jaringan di Indonesia2025-05-25 10:17
大阪艺术大学怎么样?2025-05-25 10:17
巴黎美术学院怎么考?2025-05-25 10:15
Temukan Kejanggalan, Polisi Bakal Periksa Rekening Ratna Sarumpaet2025-05-25 09:35
Warga Ijen Sesalkan Aksi Anarkis di Kaligedang, Dukung Kemitraan PTPN yang Sejahterakan Petani2025-05-25 09:24
Bekerja Setelah Liburan, Lakukan 5 Cara Ini Agar Tak Loyo di Kantor2025-05-25 11:21
5 Makanan Penambah Tenaga di Usia 502025-05-25 10:56
安特卫普皇家艺术学院珠宝设计申请解析2025-05-25 10:43
PDIP Dan PPP Berkoalisi Menangkan Ganjar Pranowo2025-05-25 10:38
8 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Harus Kamu Waspadai2025-05-25 10:36
Partai Buruh Desak Pemerintah Cabut UU Ciptaker2025-05-25 10:22
Bahlil Ungkap Kabar Baik Disektor Hulu Migas, Apa Itu?2025-05-25 10:05
BI Resmi Pangkas Suku Bunga Jadi 5,50%, Pasar Langsung Apresiasi2025-05-25 10:02
Menkominfo Tegaskan Konten Hoaks Akan Langsung Ditakedown Dalam Waktu 1x24 Jam2025-05-25 09:54
Sematkan Jas PPP, Mardiono Berharap Sandiaga Uno Bawa Hoki2025-05-25 09:15