您的当前位置:首页 > 知识 > Kenapa Anak Sering Cemburu saat Melihat Orang Tua Bermesraan? 正文

Kenapa Anak Sering Cemburu saat Melihat Orang Tua Bermesraan?

时间:2025-05-30 04:51:45 来源:网络整理 编辑:知识

核心提示

Jakarta, CNN Indonesia-- Di media sosial Anda mungkin pernah melihat konten video yang merekam anakk quickq/app

Jakarta,quickq/app CNN Indonesia--

Di media sosial Anda mungkin pernah melihat konten video yang merekam anakkecil cemburuatau marah ketika melihat ibu dan ayahnya bermesraan.

Anak tersebut tidak suka ketika ibu dan ayahnya berpegangan tangan atau bahkan berpelukan di depannya. Mengapa demikian?

Kenapa Anak Sering Cemburu saat Melihat Orang Tua Bermesraan?

Kenapa Anak Sering Cemburu saat Melihat Orang Tua Bermesraan?

Anak-anak kerap kali berusaha memisahkan kedua orang tuanya sambil bilang 'ayah punya aku' atau 'ibu punya aku'. Kebanyakan respons orang tuanya justru tertawa, menganggap sikap anaknya ini lucu dan menggemaskan.

Kenapa Anak Sering Cemburu saat Melihat Orang Tua Bermesraan?

ADVERTISEMENT

Kenapa Anak Sering Cemburu saat Melihat Orang Tua Bermesraan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Konsumsi 7 Jus Ini untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak
  • Ayah Ibu Jangan Cuma Salahkan Gadget, Hadirlah untuk Anakmu!
  • Jokowi: Anak-anak Harus Berinternet Sehat, Kelola Kebebasan Berkreasi

Menurutnya jika ada anak yang berperilaku seperti ini sebenarnya itu juga merupakan hal yang baik. Anak selain berusaha membentuk ikatan dengan orang tua, dia juga sedang memperlihatkan bagaimana emosinya disalurkan.

Biasanya, kata Mira, perilaku ini akan berhenti dengan sendirinya. Anak-anak akan melupakan rasa cemburu dan memiliki tersebut, serta cenderung akan berubah ke hal lain.

"Biasanya berhenti sendiri, jadi ini bukan hal yang salah atau tidak boleh. Ini normal dan biasa saja," kata dia.

Hal yang salah kata dia, justru jika orang tua memanfaatkan hal ini untuk dijadikan konten di media sosial.

Menjadikan perilaku anak tersebut sebagai konten yang berujung pada eksploitasi anak.

"Yang salah itu kalau anak sedang begini di-video lalu di-uploaduntuk konten lucu-lucuan, atau dieksploitasi anaknya dipaksa ini itu untuk direkam. Ini yang salah karena enggak semua anak boleh dan bisa dijadikan konten," kata dia.

(tst/pua)