您的当前位置:首页 > 热点 > Bursa Eropa Menguat, Investor Soroti Ancaman Sanksi Trump ke Putin 正文

Bursa Eropa Menguat, Investor Soroti Ancaman Sanksi Trump ke Putin

时间:2025-05-30 05:23:56 来源:网络整理 编辑:热点

核心提示

Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Selasa (27/5). Presiden Amerika quickq软件

Warta Ekonomi,quickq软件 Jakarta -

Bursa Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Selasa (27/5). Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan optimisme dalam zona euro lewat ancaman sanksinya terhadap Rusia.

Indeks Stoxx 600 naik 0,3% ke 552,32. Bursa Eropa perlahan bangkit menyusul penundaan penerapakan kebijakan tarif terhadap Uni Eropa.

Bursa Eropa Menguat, Investor Soroti Ancaman Sanksi Trump ke Putin

Bursa Eropa Menguat, Investor Soroti Ancaman Sanksi Trump ke Putin

Baca Juga: Trump Siap Bertindak Sepihak Jika Tak Sepakat dengan Uni Eropa

Bursa Eropa Menguat, Investor Soroti Ancaman Sanksi Trump ke Putin

Uni Eropa sendiri kini tengah bersiap menghadapi pembicaraan dagang dengan AS. Pihaknya dikabarkan tengah meminta informasi rencana investasi dari perusahaan-perusahaan besar yang akan menanamkan modal mereka di AS.

Bursa Eropa Menguat, Investor Soroti Ancaman Sanksi Trump ke Putin

Adapun Trump juga menyatakan akan merekomendasikan sanksi tambahan terhadap Rusia. Hal ini terjadi seiring memanasnya konflik Rusia-Ukraina. Hal ini mendorong reli di sektor pertahanan.

“Ada pengakuan bahwa ia kini tidak terlalu dekat dengan Putin. Konflik Ukraina kemungkinan berlangsung lebih lama,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Webull, Nick Saunders.

Ia juga menambahkan bahwa investor mulai fokus pada nilai dan profitabilitas saham, bukan lagi hanya pada tren umum pasar.

Adapun dari Jerman, sebuah survei menunjukkan sentimen konsumen diprediksi membaik menjelang bulan Juni. Namun, Kamar Dagang dan Industri Jerman (DIHK) memproyeksikan ekonomi akan mengalami kontraksi tahun ini.

Baca Juga: Rusia Sebut Upaya Damai Putin Kerap Disabotase Politikus Uni Eropa

Sementara dari Prancis, inflasi turun ke level terendah sejak Desember 2020, dengan pemerintah mengisyaratkan akan mengumumkan langkah pengendalian fiskal pada awal Juli.