您的当前位置:首页 > 综合 > Jerman Panggil Netanyahu, Sebut Manuver Israel Sudah Tak Lagi Masuk Akal 正文

Jerman Panggil Netanyahu, Sebut Manuver Israel Sudah Tak Lagi Masuk Akal

时间:2025-05-29 07:22:48 来源:网络整理 编辑:综合

核心提示

Warta Ekonomi, Jakarta - Uni Eropa terus memberikan kritikan pedas terkait dengan serangan yang dila quickq下载电脑版

Warta Ekonomi,quickq下载电脑版 Jakarta -

Uni Eropa terus memberikan kritikan pedas terkait dengan serangan yang dilakukan oleh Israel ke Gaza, Palestina. Terbaru, kritikan tersebut datang dari Jerman.

Kanselir Jerman, Friedrich Merz  mengatakan bahwa serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh negara tersebut tidak lagi dapat dibenarkan dengan alasan memerangi pihak dari Hamas.

Jerman Panggil Netanyahu, Sebut Manuver Israel Sudah Tak Lagi Masuk Akal

Jerman Panggil Netanyahu, Sebut Manuver Israel Sudah Tak Lagi Masuk Akal

Baca Juga: Perjalanan 'Pelopor Skincare' NIVEA dari Jerman hingga Masuk ke Indonesia

Jerman Panggil Netanyahu, Sebut Manuver Israel Sudah Tak Lagi Masuk Akal

Ucapan Merz ini menjadi tanda pergeseran sikap yang signifikan dari Eropa. Blok tersebut kini mulai mengevaluasi kembali kebijakan mereka terhadap Israel.

Jerman Panggil Netanyahu, Sebut Manuver Israel Sudah Tak Lagi Masuk Akal

"Serangan militer besar-besaran itu tidak lagi menunjukkan logika apapun bagi saya. Bagaimana itu bisa mendukung tujuan memerangi teror? Dalam hal ini, saya melihatnya dengan sangat, sangat kritis," ujar Merz, dilansir dari Reuters, Rabu (28/5).

Ia menambahkan bahwa ia tidak ingin menjadi orang pertama yang mengatakan hal tersebut, namun kini merasa waktunya sudah tiba untuk menyampaikan pandangannya secara terbuka.

"Saya bukan orang pertama yang mengatakannya. Tapi menurut saya, saat ini saya harus menyatakan secara publik bahwa apa yang terjadi saat ini sudah tak bisa lagi dipahami," jelas Merz.

Merz juga menyatakan bahwa ia berencana untuk berbicara langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Waspada Ancaman Rusia, Jerman Perintahkan Militernya Siap Tempur di 2029

Hal tersebut guna meminta penjelasan atas serangan-serangan yang dilaporkan telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa hari terakhir dan menyebabkan sekitar dua juta orang berada dalam ambang kelaparan di Gaza.