Pertamina Kerahkan 64 Mobil Tangki untuk Amankan Distribusi BBM Bengkulu
时间:2025-06-01 07:19:31 出处:综合阅读(143)
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus mengupayakan kelancaran distribusi dan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu, meskipun terganggu oleh pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang berdampak serius terhadap distribusi energi dan logistik.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, mengatakan pihaknya telah mengerahkan sebanyak 64 mobil tangki BBM untuk menyuplai BBM Bengkulu yang di pasok dari tiga wilayah yakni Teluk Kabung, Sumatera Barat dengan jarak tempuh 26 jam jalur darat. Lubuk Linggau jarak tempuh 12 jam. Ketiga dari Lampung menyuplai Kabupaten Bengkulu Selatan dengan jarak tempuh 18 jam.
“Kami berkomitmen penuh untuk menjaga pasokan energi di wilayah Bengkulu dan terus memaksimalkan distribusi hingga situasi kembali stabil,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, (30/05/2025).
Baca Juga: Ungkap Kasus Pengoplosan Pertamax di SPBU Kota Serang, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Apresiasi Polda Banten
Selain itu, Fuel Terminal Pertamina juga dioperasikan 24 jam penuh untuk mempercepat penyaluran ke masyarakat. Pertamina mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian secara berlebihan dan tetap tenang karena proses pemulihan terus berlangsung.
Nikho berharap kondisi di Pelabuhan Pulau Baai segera membaik agar distribusi melalui jalur laut bisa kembali normal. Sebelumnya, pendangkalan di pelabuhan tersebut menyebabkan gangguan besar dalam distribusi BBM dan logistik ke Bengkulu, termasuk ke wilayah Pulau Enggano.
Akibat pendangkalan ini, Pertamina terpaksa mengalihkan jalur distribusi dari laut ke darat yang menimbulkan kerugian hingga Rp 500 juta per hari, menurut Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana.
Baca Juga: Migas 1 Juta BOEPD hingga PNBP Rp401.8 T, Pertamina Paparkan Pertumbuhan Bisnis di Rapat Dengar Pendapat DPR
Sementara itu, desakan untuk percepatan pengerukan terus disuarakan. Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, menilai Pelindo II sebagai pengelola pelabuhan harus bertanggung jawab atas keterlambatan pengerukan karena dampaknya sangat luas, mulai dari distribusi energi hingga ekspor dan biaya logistik masyarakat.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, bahkan menyebut situasi ini sebagai kondisi darurat.“Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” tutupnya.
上一篇: Jakarta Genting, Kata Ruhut Sitompul ke Anies Baswedan: Begitulah Kadrun yang Jadi Pemimpin, Malu...
下一篇: Tak Cuma Kejar Laba, Sun Life Tekankan Komitmen Kesehatan Generasi Bangsa
猜你喜欢
- Jokowi Perkuat Komunikasi Antarlembaga dengan MPR RI Jelang 115 Hari Pemerintahannya Berakhir
- Rutin Konsumsi Telur Menurunkan Risiko Mati Muda, Bikin Umur Panjang
- Ringankan Beban Nenek Tami Idap Katarak dengan Donasi di Berbuatbaik
- Tolak UU Kesehatan dan UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Lakukan Aksi di DPR RI
- Diskriminasi Rekrutmen Masih Marak, Partai Buruh Desak Regulasi Tegas Soal Batas Usia dan Penampilan
- Makin Mesra, Bank Sentral RI dan Tiongkok Sepakat Perluas Penggunaan Mata Uang Lokal
- Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Merusak Barang di Hotel
- Meski Banjir Keringat, Lakukan Pekerjaan Rumah Bukan Olahraga
- Kejagung di Atas Angin, KPK Cuma Menang Nama