时间:2025-05-25 01:27:05 来源:网络整理 编辑:综合
Warta Ekonomi, Jakarta - Ekosistem toko kelontong modern di Indonesia terus berkembang pesat seiring quickq最新官方下载手机版
Ekosistem toko kelontong modern di Indonesia terus berkembang pesat seiring perjalanan 17 tahun Sampoerna Retail Community(SRC). Sejak berdiri, SRC konsisten menjadi katalis transformasi sektor UMKM toko kelontong, membentuk ekosistem usaha kecil yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Perayaan ulang tahun ke-17 SRC yang digelar di Jakarta pada Senin (19/5/2025) mengusung semangat gerakan #SatuTujuan untuk #JadiLebihBaik. Perayaan ini tak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum memperkuat sinergi antara UMKM, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan untuk membangun ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menegaskan bahwa perjalanan panjang SRC mencerminkan kekuatan strategis toko kelontong dalam mendukung perekonomian nasional. Ia menyebut, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci dalam membangun UMKM yang berdaya saing.
“Dampak dari perjalanan panjang SRC tidak hanya tercermin dalam cerita sukses para pemilik toko kelontong, tetapi juga terbukanya lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan berputarnya roda perekonomian lokal. Lebih dari sekadar jaringan usaha, ekosistem SRC telah menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang memperkuat daya saing melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Romulus.
Baca Juga: Tantangan UMKM Hadapi Kesulitan Akses Pembiayaan dan Literasi Keuangan Terjawab Lewat Program Ini
Saat ini, SRC membina lebih dari 250 ribu toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia. Dampaknya meluas, tidak hanya dirasakan pemilik toko, tetapi juga keluarga, masyarakat sekitar, hingga menopang stabilitas ekonomi nasional.
Transformasi SRC dibangun secara bertahap. Mulai dari pelatihan dan pendampingan kepada pemilik toko, pembentukan identitas visual yang seragam, penguatan distribusi melalui jaringan Mitra SRC, hingga digitalisasi lewat aplikasi AYO by SRC.
Romulus menjelaskan, “Transformasi ini dilakukan dengan matang dan terencana. Pertama, SRC membangun pondasi komunitas dengan pelatihan dan pendampingan yang memperkuat pengetahuan bisnis pemilik toko. Kedua, SRC menghadirkan identitas visual yang seragam dan profesional, menciptakan citra baru toko kelontong yang lebih modern. Ketiga, sistem distribusi diperkuat melalui kemitraan dengan Mitra SRC yang menjamin pasokan barang secara efisien. Keempat, teknologi diperkenalkan melalui aplikasi AYO by SRC yang menjadi jembatan digital antara pemilik toko, pemasok, dan konsumen.”
Aplikasi AYO by SRCmenjadi pusat kendali bisnis yang menggantikan metode manual. Melalui aplikasi ini, pemilik toko dapat melakukan pemesanan, pencatatan penjualan, hingga manajemen stok. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur unggulan seperti Pojok Bayar, Pojok Untung, dan Pembiayaan.
Baca Juga: Mendag Sebut Platform AI Bantu UMKM Akses Informasi Ekspor
Pojok Bayarmenghadirkan layanan pembayaran digital seperti token listrik, pulsa, hingga iuran BPJS. Pojok Untungmembuka peluang usaha baru dengan menjadi mitra bisnis, sementara fitur Pembiayaanmenyediakan akses modal bagi toko kelontong untuk berekspansi.
“Ekosistem SRC hadir bukan sekadar sebagai pendamping, tetapi sebagai kekuatan yang mendorong transformasi ekonomi dari akar rumput. Melalui program Pojok Lokal, SRC membuka akses pasar bagi produk UMKM dan memperkuat perputaran roda ekonomi di tingkat komunitas. Lebih dari itu, SRC menjadi motor penggerak yang menjaga keberlangsungan usaha kecil, menciptakan peluang kerja, serta mendorong inklusi ekonomi yang berkelanjutan,” kata Romulus.
Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat, SRC menunjukkan bahwa keberpihakan terhadap pelaku usaha kecil bukan sekadar narasi, melainkan langkah strategis. Di usia ke-17, SRC menegaskan posisinya sebagai fondasi penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
6 Buah Ini Lebih Bermanfaat Jika Dimakan saat Perut Kosong2025-05-25 01:19
PINTU Raih Penghargaan Kepatuhan Hukum di Indonesia Regulatory Compliance Awards 20252025-05-25 01:15
Kabar Baik! Alex Pastoor Tiba, PSSI Tanggapi Elkan Baggott, 3 Pemain Terancam Bentrok2025-05-25 01:13
Kerugian Scam di Sektor Keuangan Capai Rp2,1 Triliun2025-05-25 00:57
Bukan Bisulan, Apa yang Terjadi Jika Makan Telur Setiap Hari?2025-05-25 00:28
Pecah! Premiere Mission: Impossible The Final Reckoning Sukses Raih Tepuk Tangan Penonton2025-05-25 00:21
Pemprov Jabar Pastikan Renovasi SLBN A Pajajaran Tak Ganggu Pembelajaran2025-05-24 23:36
Pemprov Jabar Pastikan Renovasi SLBN A Pajajaran Tak Ganggu Pembelajaran2025-05-24 23:31
FOTO: Firsta Yuvi Amarta Sabet Gelar Puteri Indonesia 20252025-05-24 23:20
Dirut PNM: Literasi Jadi Kunci Pemberdayaan Anak dan Generasi Muda2025-05-24 23:08
Sempat Dilakukan Luna Maya di 2021, Apa itu Egg Freezing?2025-05-25 00:52
Pemprov Jabar Pastikan Renovasi SLBN A Pajajaran Tak Ganggu Pembelajaran2025-05-25 00:17
Portofolio Berkelanjutan Naik, Inklusi Keuangan Meluas: Bukti Akselerasi ESG Bank Mandiri2025-05-25 00:12
Penderita Kanker Darah di RI Meningkat, Mayoritas Idap Leukemia2025-05-24 23:59
Viral Pendaki Gunung Gede2025-05-24 23:29
Menteri UMKM Khawatirkan Kasus Mama Khas Banjar yang Diproses Secara Pidana2025-05-24 23:21
5 Link DANA Kaget Selasa 13 Mei 2025, Buruan Klaim!2025-05-24 23:15
Tak Sepakat, Prancis dan China Gagal Selesaikan Negosiasi Tarif Cognac2025-05-24 23:14
5 Ikan Terbaik untuk Kesehatan Ginjal, Selalu Hadirkan di Meja Makan2025-05-24 23:14
Dirut PNM: Literasi Jadi Kunci Pemberdayaan Anak dan Generasi Muda2025-05-24 22:42