Mendag Tunjukkan Kunci Hadapi Tantangan Geoekonomi dan Jadikan ASEAN Lebih Tangguh
时间:2025-06-04 13:14:19 出处:热点阅读(143)
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (Mendag Busan) menunjukkan kunci menghadapi risiko yang meningkat pada ekonomi global dan menjadikan ASEAN lebih tangguh dari sebelumnya.
Mendag Busan menekankan pentingnya diplomasi, negosiasi proaktif, dan kesatuan ASEAN saat o menghadiri Pertemuan ke-25 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA (ASEAN Economic Community Council/AECC) di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.
Baca Juga: LPKR Dukung Ketahanan Ekonomi Melalui Kemitraan Lokal dan UMKM
“Ekonomi global menghadapi risiko yang meningkat di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan. Saya ingin menekankan betapa pentingnya diplomasi dan negosiasi proaktif untuk mengurangi sentimen negatif dan pengalihan perdagangan (trade diversion), serta menjaga stabilitas ekonomi global,” kata Mendag Busan saat menyampaikan intervensi, dikutip dari siaran pers Kemendag, Senin (2/6).
Mendag Busan menyampaikan, ada dua catatan strategis kunci yang ia simpulkan dari sejumlah diskusi produktif pada pertemuan-pertemuan tingkat kawasan, baik intra-ASEAN maupun ASEAN dengan negara mitra. Pertama, dari sisi hubungan dengan eksternal ASEAN, Mendag Busan menyampaikan perlunya pendekatan ganda yang menggabungkan diversifikasi mitra dagang dengan utilisasi berbagai perjanjian perdagangan bebas yang dimiliki ASEAN.
Sementara itu, dari sisi internal ASEAN, perlu upaya memperdalam integrasi regional dengan mempercepat inisiatif prioritas, misalnya, ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Para Menteri Dewan MEA menyambut baik penyelesaian substansial pembaruan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dan ditargetkan dapat ditandatangani di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN pada Oktober 2025. Pendalaman komitmen integrasi ASEAN diharap dapat meningkatkan perdagangan intra-ASEAN secara signifikan.
Kedua, pentingnya memastikan kawasan ASEAN tetap produktif dan kompetitif. Hal ini sejalan dengan semangat kepemimpinan Malaysia tahun ini, yaitu “Inclusivity & Sustainability”.
Menurut Mendag Busan, ada risiko kesenjangan yang melebar seiring meningkatnya persaingan internal untuk mengambil peluang dari restrukturisasi rantai pasok global. "Meskipun pertumbuhan ekonomi kita umumnya positif, kita harus memastikan bahwa “AEC Strategic Plan” yang akan datang tidak hanya interoperabel, tetapi juga dapat diimplementasikan secara praktis dan sesuai dengan perkembangan ekonomi global".
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
上一篇: Jumlah Wisman ke Indonesia Januari
下一篇: Penumpang Makan Tuna Kaleng Bikin Perdebatan Etika di Pesawat
猜你喜欢
- Ingin Offer Terbaik, Trump Kabarnya Beri 'Deadline' Negosiasi Tarif AS
- 7 Manfaat Mengejutkan Temu Lawak Si Rempah Jawa
- PPI Jepang Desak KPU Patuhi Putusan MK soal Pilkada
- KLHK Tambah 60 Stasiun Pemantau Kualitas Udara di Wilayah Rawan Kebakaran
- Songsong Visi Indonesia Emas 2045, Forum Merajut Masa Depan Indonesia Rajut Keberagaman
- Saat Putusan MK Soal Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dimentahkan DPR, Kaesang Makin di Atas Angin!
- IIMS Surabaya 2025 Dapat Dukungan Pemerintah Kota sebagai Penggerak Ekonomi Lokal
- Prodi Anestesi Undip Ditutup Sementara Pasca Meninggalnya Dokter PPDS Undip
- Link dan Cara Daftar Akun SNPMB 2025 untuk Siswa dan Sekolah