Aktivis 98 Tegas Menolak Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Cederai Reformasi!
时间:2025-06-16 01:36:25 出处:综合阅读(143)
JAKARTA,quickq下载官方版 DISWAY.ID- Sejumlah aktivis 1998 berkumpul dalam sebuah acara refleksi peringatan dan penolakan 17 Tahun Reformasi.
Aktivis 98 juga tegas menolak wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, di Jakarta Pusat.
BACA JUGA:Uang Kuno Koin Emas Soeharto Diburu Banyak Kolektor, Nilainya Tembus Ratusan Juta!
BACA JUGA:Dukung Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Fadli Zon: Itu Harusnya dari Dulu
Hal itu dipertegas dengan pernyataan penolakan karena wacana itu dinilai mencederai perjuangan dan cita-cita reformasi.
“Acara kita hari ini adalah kita mau tegaskan, supaya kita mengasah ingatan kita tentang bahwa kita harus kembali ke cita-cita reformasi '98," kata Ketua Panitia acara, Simson, yang ditemui di lokasi, Sabtu 24 Mei 2025.
Simson menyebut Aktivis 98 menolak wacana tersebut dan dibuktikan dengan acara refleksi peringatan reformasi.
BACA JUGA:Usulan Pahlawan Nasional 2025: Soeharto, Gus Dur, dan Sederet Nama Baru Masuk Daftar
"Terutama, dengan ramainya saat ini wacana tentang pemberian gelar pahlawan terhadap Soeharto, kita tegas sangat menolak. Sangat menolak pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan," tambah dia.
Simson menyoroti kemunduran dalam praktik demokrasi dan penegakan hukum yang masih jauh dari harapan. Ia menegaskan bahwa aktivis '98 menolak keras segala bentuk glorifikasi terhadap Soeharto, termasuk wacana pemberian gelar pahlawan nasional.
Senada dengan hal itu, Aktivis 98 lainnya, Mustar, menyebut gagasan pemberian gelar tersebut merupakan bentuk pembangkangan perjuangan reformasi.
“Ini adalah peringatan bukan cuma sekadar berkumpul, tapi adalah peringatan menurut kami adanya wacana atau ide akan dianugerahi gelar pahlawan nasional terhadap Soeharto, jelas kami bersepakat menolak," kata Mustar.
"Kami keberatan dan ini adalah jauh dari nilai-nilai dari yang kita perjuangkan lahirnya dulu reformasi di tahun '98," sambung dia.
Ia mengatakan, demokrasi yang hadir saat ini bukanlah sesuatu yang datang secara cuma-cuma. Sebagai hasil dari perjuangan panjang para aktivis yang disertai pengorbanan jiwa dan raga.
- 1
- 2
- »
上一篇: Guru ASN Boleh Ngajar di Sekolah Swasta, Sekolah Katolik dan Daerah 3T Butuh Perhatian
下一篇: Istana Buka Suara soal Puluhan Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis
猜你喜欢
- Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2024 Tentang Pakaian Kerja Pegawai, Berikut Isinya
- Capai Rp 300 Triliun, Ini Rincian Kerugian Negara Dalam Korupsi PT Timah
- 6 Sayur Terbaik untuk Kesehatan Ginjal, Jangan Lupa Dimakan
- FOTO: Pameran Terbesar, Kala Doraemon 'Menginvasi' Bangkok
- Warga Dukung Polisi Usut Tuntas Korupsi Libatkan Mantan Wali Kota Depok
- Hentikan 36 Perkara, KPK Buka 51 Penyelidikan Baru
- Studi Ungkap Indonesia Negara Paling Sejahtera, Ungguli Jepang dan AS
- Ini Dia Balasan Habib Rizieq ke Novianto
- Simbol Baru Status Finansial, Bitcoin Sudah Tak Lagi Sekedar Investasi