Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!

焦点 2025-06-16 12:28:23 7244

JAKARTA,quickq网页版入口 DISWAY.ID -Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mendukung Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang mewacanakan daun kelor sebagai alternatif pengganti susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Edy menyebut kelor sebagai "pohon ajaib," karena kandungan nutrisi tinggi yang dimiliki tanaman ini dan potensi besar budidayanya di Indonesia.

Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!

Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!

BACA JUGA:Pakar Gizi: Susu Ikan dan Daun Kelor Tak Bisa Gantikan Kandungan Susu Mamalia

Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!

“Kelor ini makronutrisinya tinggi, sangat ajaib. Di negara Eropa, hanya orang kaya yang bisa makan kelor karena mahal. Sementara di Indonesia, kelor mudah didapat, tapi ironisnya dianggap makanan kambing,” ujarnya dalam diskusi "Peran Penting Susu dalam Makan Bergizi Gratis (MBG)", di Jakarta Selatan pada Rabu 15 Januari 2025.

Daun Kelor Gantikan Susu di Makan Bergizi Gratis? Edy Wuryanto: Dianggap Makanan Kambing!

Ia menjelaskan bahwa kandungan zat gizi pada kelor sangat kompetitif jika dibandingkan dengan makanan bergizi lainnya.

“Bapak Ibu bisa bandingkan, zat besi dalam kelor lebih tinggi dari susu, kalium dalam kelor lebih tinggi dari pisang, dan protein dalam kelor lebih tinggi dari telur. Boleh dicek,” tegasnya.

BACA JUGA:Kreasi Makanan Bergizi dari Daun Kelor dan Telur, Cegah Stunting Sejak 1000 Hari Kehidupan Pertama

Kelor, yang dianggap biasa di Indonesia, ternyata menjadi bahan bernilai tinggi di negara maju.

“Di Jepang, pemerintah memberi nutrisi tambahan berupa tepung kelor kepada lansia. Ini menunjukkan pengakuan global terhadap manfaat daun kelor. Di sini, kita punya kesempatan untuk memanfaatkan kelor sebagai sumber makanan bernutrisi murah dan mudah dibudidayakan,” jelasnya.

BACA JUGA:Daun Kelor Banyak Manfaat, Menkes Minta Pemda NTT Meneliti Serius: Kaya Gizi

Namun, tantangan terbesar adalah mengubah stigma negatif masyarakat terhadap konsumsi kelor. Di beberapa daerah, makan kelor dianggap tabu atau dikaitkan dengan mitos.

“Di Jawa, misalnya, ada gurauan bahwa makan kelor bisa hilang kesaktian atau malah kesurupan. Padahal, yang lebih penting adalah melihat kandungan nutrisinya,” katanya.

Edy menegaskan bahwa setiap daerah memiliki potensi sumber nutrisi lokal yang bisa dioptimalkan.

BACA JUGA:Daun Kelor Banyak Manfaat, Menkes Minta Pemda NTT Meneliti Serius: Kaya Gizi

  • 1
  • 2
  • 3
  • »

本文地址:http://oxzu.quick-gg.com/news/44b499612.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Serangan Israel Bikin Harga Emas Meroket Tembus US$3.400

FOTO: Prosesi Terima Tamu Rambu Solo di Toraja

Kebaya dari Masa ke Masa: Dipakai Ibu Petani hingga Pekerja Seni

FOTO: Prosesi Terima Tamu Rambu Solo di Toraja

Tegas, Habib Rizieq Imbau Alumni 212 Dukung Prabowo

Wapres Bersyukur Banyak Masyarakat Non Muslim Ikut Berkurban di Masjid Istiqlal

Emiten Keluarga Panigoro (MEDC) Jadwalkan Pembagian Dividen Final USD37,95 Juta, Cek!

Presiden Jokowi Terima Sekjen OECD Bahas Perkembangan Proses Aksesi Indonesia

友情链接