您的当前位置:首页 > 热点 > Kopi Joss Memang Sedap, Tapi Ternyata Berbahaya 正文
时间:2025-05-25 02:58:44 来源:网络整理 编辑:热点
Jakarta, CNN Indonesia-- Kopijoss atau kopi arang sempat jadi salah satu tren di Indonesia. Tradisi quickq.com
Kopijoss atau kopi arang sempat jadi salah satu tren di Indonesia. Tradisi kopi yang berasal dari Yogyakarta ini diklaim menghadirkan cita rasa berbeda.
Kopi joss adalah sajian kopi hitam yang dicampur dengan arang. Arang panas dimasukkan ke dalam kopi saat masih berasap.
Kini, kopi tersebut tengah menjadi tren di Malaysia. Namun, tren kopi arang memicu perdebatan di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli penyakit dalam asal Malaysia Ng Kim Fong mengatakan, dalam skenario terburuknya, arang bahkan bisa menyebabkan kanker atau penyumbatan usus jika dikonsumsi secara teratur dan dalam jangka waktu lama.
"Bagi penderita diabetes, darah tinggi, dan jantung yang meminum kopi, hal ini [kopi joss] dapat memengaruhi khasiat obatnya karena arang bersifat netral," ujar Kim Fong, melansir New Strait Times.
Arang, sebut Kim Fong, akan menyerap semua zat yang ada di lambung, termasuk di antaranya adalah obat yang diminum. Akibatnya, pengobatan jadi tak efektif.
Ia juga mengatakan, memasukkan arang panas yang belum diolah atau dimurnikan ke dalam minuman atau makanan tak bisa disamakan dengan arang aktif yang biasanya diberikan untuk obat keracunan.
"Arang aktif sudah diolah dan dimurnikan, aman digunakan dengan takaran yang diperbolehkan, sekitar 100 gram. Sedangkan arang yang langsung ditambahkan ke kopi belum diolah dengan baik dan tidak aman untuk dikonsumsi," jelas Kim Fong.
![]() |
Dokter lainnya Nurhashim Harom berkomentar hal yang sama. Namun, Harom justru khawatir dengan debu yang dihasilkan oleh pembakaran arang.
"Arang itu berdebu. Meski arang tidak beracun, tapi arang menghasilkan debu saat dibakar. Debu itulah yang kami khawatirkan tidak bisa dicerna," jelas Harom.
Ditambah lagi, lanjut Harom, tak diketahui pula apa yang terjadi saat proses pembakaran arang. Bisa jadi ada pencampuran dengan kotoran.
Selain itu, Harom memastikan bahwa arang tidak dibuat untuk dikonsumsi. Belum ada uji klinis yang membuktikan keamanan konsumsi arang.
"Jangan mengambil risiko apa pun karena belum ada uji klinis mengenai hal ini [konsumsi arang]," ujar Hasim.
(asr/asr)Temukan Kejanggalan, Polisi Bakal Periksa Rekening Ratna Sarumpaet2025-05-25 02:53
Indonesia Miliki Banyak Jalur Masuk Narkoba, Ahmad Sahroni: Kolaborasi Pengawasan Wajib Ditingkatkan2025-05-25 02:34
Menkes Tegaskan Uji Klinis Vaksin TBC Bukan Jadikan Warga Indonesia Kelinci Percobaan2025-05-25 02:23
Koki Australia Pecahkan Rekor Maraton Masak Terlama Selama 140 Jam2025-05-25 02:01
Mantan Pengacara Novanto Tetap Divonis 7 Tahun2025-05-25 01:57
Tak Hanya Tarif Trump, Daya Produksi China Turut Menjadi Biang Masalah Ekonomi Dunia2025-05-25 01:35
Istana: Pemerintah Kaji Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Masukkan Anak Bermasalah ke Barak Militer2025-05-25 01:19
Sepakat Akhiri Konflik, PWI Gelar Kongres Persatuan Agustus 20252025-05-25 01:16
Soal Bambu Rp550 Juta, Anies Bilang: Ributnya Cuma di Sosmed2025-05-25 01:16
Jepang Ajarkan Etika kepada Turis Asing Lewat Poster Anime Terkenal2025-05-25 00:57
5 Makanan untuk Meningkatkan Kualitas Sel Telur Wanita2025-05-25 02:56
Perjalanan Investasi Bodong yang Menyeret Crazy Rich Si Raja Voucher2025-05-25 02:43
VIDEO: Serunya Festival Layang2025-05-25 02:35
Ini 4 Ramuan Kesehatan untuk Ginjal, Cegah Penyakit2025-05-25 02:11
5 Daun untuk Asam Urat, Tak Perlu Repot Cukup Direbus2025-05-25 02:09
FOTO: Berseluncur Asyik di Lintasan Skate Kolong Flyover Slipi2025-05-25 01:19
Pembangunan Pabrik BYD di Subang Diganggu Ormas, DPR Desak Pembentukan Satgas Antipremanisme!2025-05-25 01:02
Istana: Pemerintah Kaji Kebijakan Dedi Mulyadi Soal Masukkan Anak Bermasalah ke Barak Militer2025-05-25 00:45
LPS ‘Upgrade’ BPR Biar Gak Gaptek Lindungi Dana Warga2025-05-25 00:36
Ekonomi Nasional Melemah, Peran Lembaga Penjamin Simpanan Jadi Sorotan2025-05-25 00:30