Sespri Gubernur Papua 'Mangkir' dari Pemeriksaan
时间:2025-06-05 18:23:32 出处:探索阅读(143)
Agenda pemeriksaan sejumlah saksi dari Pemprov Papua oleh Penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait dugaan penganiayaan pegawai KPK yang sedianya yang diperiksa pada hari ini Senin (11/2/2019) ternyata tak memenuhi panggilan.
Sekretaris pribadi Gubernur Papua, Lukas Enembe tak memenuhi panggilan polisi. Kuasa hukum Pemprov Papua, Stefanus Roy Rening, mengatakan kliennya batal diperiksa karena masih mendampingi Lukas usai menghadiri acara di Surabaya.
"Oleh karena itu kita minta ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan karena pimpinan (Ditreskrimum) tadi belum ada makanya mempersiapkan jadwal berikutnya," ujarnya di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Baca Juga: Kasus Ridwan Kamil Dihentikan, Wow!
Menurut Roy, mengingat banyaknya saksi dari pihak Pemprov maupun DPRD Papua yang akan dipanggil, pihaknya meminta Polda Metro Jaya untuk melakukan pemeriksaan di Jayapura.
"Maka tadi saya mengusulkan agar penyidik mempertimbangkan agar penyidikan terhadap saksi-saksi itu di Jayapura," katanya.
Sekadar diketahui, dugaan penganiayaan yang dialami Gilang terjadi pada Sabtu (2/2/2019) lalu. Saat itu, tengah berlangsung rapat review RAPBD tahun 2019 antara Pemprov Papua dan DPRD Papua di Hotel Borobudur, Jakarta.
上一篇: Polri Minta Barter Chaowalit Thongduan dengan Fredy Pratama
下一篇: 7 Teroris Jaringan Jemaah Islamiyah Ditangkap di Sulawesi Tengah
猜你喜欢
- FKPT Sumut Gelar Pelatihan Penulisan Cinta Menyongsong Indonesia Emas
- Lansia Sakit Jantung Batal Terbang, Kompensasi Maskapai Voucher Kopi
- Ramai Fenomena Childfree, Menteri Wihaji: Tetap Hormati Pilihan Itu
- Dolar Kembali Melemah Setelah Trump Ancam Penerapan Tarif ke Uni Eropa
- Alasan Mengejutkan Film Vina Sebelum 7 Hari Diadukan ke Bareskrim, Bawa
- Daftar Hotel Terbaik di Dunia versi Fodor's, Ada 3 dari Indonesia
- Daftar Hotel Terbaik di Dunia versi Fodor's, Ada 3 dari Indonesia
- IHSG Hari Ini Dibuka Menghijau ke Level 7.198, Saham ZYRX Meroket 29%
- FOTO: Berburu 'Madu Gila' di Tengah Ancaman Perubahan Iklim Nepal