时间:2025-05-25 02:22:06 来源:网络整理 编辑:休闲
Warta Ekonomi, Jakarta - Ekosistem toko kelontong modern di Indonesia terus berkembang pesat seiring quickq充值点了没反应
Ekosistem toko kelontong modern di Indonesia terus berkembang pesat seiring perjalanan 17 tahun Sampoerna Retail Community(SRC). Sejak berdiri, SRC konsisten menjadi katalis transformasi sektor UMKM toko kelontong, membentuk ekosistem usaha kecil yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Perayaan ulang tahun ke-17 SRC yang digelar di Jakarta pada Senin (19/5/2025) mengusung semangat gerakan #SatuTujuan untuk #JadiLebihBaik. Perayaan ini tak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum memperkuat sinergi antara UMKM, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan untuk membangun ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menegaskan bahwa perjalanan panjang SRC mencerminkan kekuatan strategis toko kelontong dalam mendukung perekonomian nasional. Ia menyebut, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci dalam membangun UMKM yang berdaya saing.
“Dampak dari perjalanan panjang SRC tidak hanya tercermin dalam cerita sukses para pemilik toko kelontong, tetapi juga terbukanya lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan berputarnya roda perekonomian lokal. Lebih dari sekadar jaringan usaha, ekosistem SRC telah menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang memperkuat daya saing melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Romulus.
Baca Juga: Tantangan UMKM Hadapi Kesulitan Akses Pembiayaan dan Literasi Keuangan Terjawab Lewat Program Ini
Saat ini, SRC membina lebih dari 250 ribu toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia. Dampaknya meluas, tidak hanya dirasakan pemilik toko, tetapi juga keluarga, masyarakat sekitar, hingga menopang stabilitas ekonomi nasional.
Transformasi SRC dibangun secara bertahap. Mulai dari pelatihan dan pendampingan kepada pemilik toko, pembentukan identitas visual yang seragam, penguatan distribusi melalui jaringan Mitra SRC, hingga digitalisasi lewat aplikasi AYO by SRC.
Romulus menjelaskan, “Transformasi ini dilakukan dengan matang dan terencana. Pertama, SRC membangun pondasi komunitas dengan pelatihan dan pendampingan yang memperkuat pengetahuan bisnis pemilik toko. Kedua, SRC menghadirkan identitas visual yang seragam dan profesional, menciptakan citra baru toko kelontong yang lebih modern. Ketiga, sistem distribusi diperkuat melalui kemitraan dengan Mitra SRC yang menjamin pasokan barang secara efisien. Keempat, teknologi diperkenalkan melalui aplikasi AYO by SRC yang menjadi jembatan digital antara pemilik toko, pemasok, dan konsumen.”
Aplikasi AYO by SRCmenjadi pusat kendali bisnis yang menggantikan metode manual. Melalui aplikasi ini, pemilik toko dapat melakukan pemesanan, pencatatan penjualan, hingga manajemen stok. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur unggulan seperti Pojok Bayar, Pojok Untung, dan Pembiayaan.
Baca Juga: Mendag Sebut Platform AI Bantu UMKM Akses Informasi Ekspor
Pojok Bayarmenghadirkan layanan pembayaran digital seperti token listrik, pulsa, hingga iuran BPJS. Pojok Untungmembuka peluang usaha baru dengan menjadi mitra bisnis, sementara fitur Pembiayaanmenyediakan akses modal bagi toko kelontong untuk berekspansi.
“Ekosistem SRC hadir bukan sekadar sebagai pendamping, tetapi sebagai kekuatan yang mendorong transformasi ekonomi dari akar rumput. Melalui program Pojok Lokal, SRC membuka akses pasar bagi produk UMKM dan memperkuat perputaran roda ekonomi di tingkat komunitas. Lebih dari itu, SRC menjadi motor penggerak yang menjaga keberlangsungan usaha kecil, menciptakan peluang kerja, serta mendorong inklusi ekonomi yang berkelanjutan,” kata Romulus.
Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat, SRC menunjukkan bahwa keberpihakan terhadap pelaku usaha kecil bukan sekadar narasi, melainkan langkah strategis. Di usia ke-17, SRC menegaskan posisinya sebagai fondasi penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Sempat Dilakukan Luna Maya di 2021, Apa itu Egg Freezing?2025-05-25 02:07
Kelola Lapangan Tua, Pertamina EP Tetap Catat Produksi Siginifikan di 20242025-05-25 02:02
Harga Timah Melonjak, AETI Soroti Kebijakan ESDM2025-05-25 01:56
Bertepatan Natal dan Tahun Baru 2023, CFD di Jalan Sudirman2025-05-25 01:49
Dipakai untuk Pengumpulan Donasi Amal dan Oplas, Rekening Ratna Bakal 'Dikorek' Polisi2025-05-25 01:46
Polres dan Polsek Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U2025-05-25 00:36
INTIP: 7 Bahan Dapur Ini Ampuh Usir Tikus di Rumah2025-05-25 00:36
Periode Idul Fitri 2024: Terjadi 277 Gempa, 33 Titik Tanah Longsor, Gunung Ruang Berstatus Awas2025-05-25 00:25
LPS ‘Upgrade’ BPR Biar Gak Gaptek Lindungi Dana Warga2025-05-25 00:14
Rayu Turunkan Tarif ke AS, Jepang Beri Keistimewaan ke Tesla2025-05-24 23:53
Ada 2 Laporan Polisi Terkait Dugaan Penyebaran Hoax Palti Hutabarat2025-05-25 02:21
FOTO: Kemeriahan Festival Lentera Bikin 'Sesak' Langit Thailand2025-05-25 02:08
Pramugari Bongkar Cara Dapat Upgrade Kelas Pesawat Gratis2025-05-25 02:05
Rahmat Effendi Didakwa Terima Setoran Rp 7,1 M dari Bawahannya2025-05-25 02:00
2020, Anies Bakal Wajibkan Kendaraan Lolos Uji Emisi2025-05-25 01:19
Buru Pemasok Sabu ke Yulius, Polda Metro Jaya: Siapa yang Sangat Berani Nyuplai ke Kombes?2025-05-25 01:14
Kelola Lapangan Tua, Pertamina EP Tetap Catat Produksi Siginifikan di 20242025-05-25 01:12
BI Tak Lagi Agresif Tarik Likuiditas, Perbankan Mulai Borong Obligasi RI2025-05-25 01:01
LPS ‘Upgrade’ BPR Biar Gak Gaptek Lindungi Dana Warga2025-05-25 00:18
Buru Pemasok Sabu ke Yulius, Polda Metro Jaya: Siapa yang Sangat Berani Nyuplai ke Kombes?2025-05-24 23:49