Bangun Ini, KKP Berupaya Tingkatkan Produksi Udang Nasional Secara Signifikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan produksi udang nasional melalui pembangunan tambak budidaya udang terintegrasi (Integrated Shrimp Farming/ISF) di Desa Palakahembi dan Kelurahan Watumbaka, Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dan kini KKP masih menyiapkan berbagai tahapan untuk pembangunan tersebut dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Gubernur NTT, Bupati, dan Wakil Bupati Sumba Timur yang meninjau rencana lokasi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: KKP Dorong Kolaborasi Jaga Laut untuk Keberlanjutan Ekonomi Biru
“Program ini bertujuan meningkatkan produksi udang nasional secara signifikan. Dengan ketersediaan lahan luas yang berstatus sebagai lahan negara, wilayah ini sangat cocok untuk program pembangunan tambak udang modern dengan konsep terintegrasi,” ungkap Menteri Trenggono, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (13/6).
Pengembangan ISF di Sumba Timur, lanjut Menteri Trenggono, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia. Selama ini, udang merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia di pasar global.
Oleh karena itu, program pembangunan tambak terintegrasi di Sumba Timur menjadi bagian penting dari strategi peningkatan produksi udang nasional dan mewujudkan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu di dunia.
“Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kami terus mempersiapkan seluruh tahapan pembangunan. Kami harap dalam waktu dekat ground breaking ISF Sumba Timur dapat segera dilaksanakan,” tambahnya.
Potensi Ekonomi
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, kondisi perairan Sumba Timur sangat cocok untuk budidaya udang vaname. Lahan yang akan dibangun merupakan lahan tidak produktif dan terbuka. Lokasi rencana intake juga berada di perairan terbuka tanpa vegetasi mangrove.
“Program ISF ini menerapkan Good Aquaculture Practices dari hulu hingga hilir dalam satu sistem pengelolaan, dengan prinsip eco-efficiency sepanjang rantai nilai (value chain), pelestarian sumber daya alam, pengendalian dampak lingkungan, serta melibatkan masyarakat lokal sebagai aktor utama pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, ini diharapkan memberikan multiplier effect bagi masyarakat lokal dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional” jelas Dirjen Tebe.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
-
Relawan Pragib Yakin PrabowoDitolak Komisi II DPR RI, KPU Batal Revisi PKPU Terkait Keterwakilan Caleg PerempuanManfaat Tidur Siang Pada Anak, Bisa Bikin Cerdas dan BahagiaHakim Ungkap AG Mengetahui Mario Dandy Masih Dendam Pada David OzoraYA Akui Ajak Anak Tamara Tyasmara Berenang Selama 2.5 JamTermasuk Indonesia, Macron Bidik Kolaborasi Strategis dengan Kawasan Asia TenggaraSatu Tersangka Kasus Pabrik Ekstasi di Tangerang Ternyata Residivis NarkobaLakukan Trik Ini untuk Komunikasi dengan Kucing KesayanganJokowi: Pengganti Firli Bahuri Masih Dalam ProsesGala Dinner Meme Coin Trump Jadi Sorotan, Tak Seindah Klaim Eksklusifnya
下一篇:Siloam Hospitals (SILO) Targetkan Pembukaan 4 Rumah Sakit Baru di 2025
- ·Quick Count Belum Usai, Anies
- ·VIDEO: Tarian Naga dan Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek di Rusia
- ·Hasil Pleno PKB Putuskan Cak Imin 'Dipingit', Tak Bahas Soal Pilpres
- ·Hikmah Isra Miraj, Perjalanan Spiritual Sarat Makna untuk Umat Islam
- ·Quick Count Belum Usai, Anies
- ·Bangkit Usai Kebakaran Hebat, Los Angeles Siap Kembali Sambut Turis
- ·Kenapa Harus Ada Peringatan Hari Kebangkita Nasional? Ini Latar Belakang dan Tujuannya
- ·Tegas! Perintah Kapolri ke Seluruh Anak Buah: Jaga Soliditas dengan TNI!
- ·Perkuat Ekonomi Nasional, BNI Salurkan Rp4,6 Triliun KUR ke Lebih dari 20 Ribu UMKM
- ·Korlantas Ungkap Penindakan Tilang Manual Hanya Dilakukan Anggota Bersertifikasi
- ·Pertama Kali dalam 9 Tahun, Angka Kelahiran di Korsel Meningkat
- ·3 Rebusan Daun Ini Bisa Jadi Minuman Penghancur Lemak Perut yang Ampuh
- ·TKN Fanta Prabowo
- ·Waspada Ancaman Rusia, Jerman Perintahkan Militernya Siap Tempur di 2029
- ·Termasuk Indonesia, Macron Bidik Kolaborasi Strategis dengan Kawasan Asia Tenggara
- ·Bareskrim Ungkap Penyelundupan Sabu Iran
- ·TKN Ngaku Setengah Juta Orang yang Daftar Ikut Kampanye Akbar di GBK
- ·Kapolri dan Panglima Tegaskan TNI
- ·Pengamanan Jelang Indonesia Vs Argentina, Polri: Terapkan Skema 3 Ring
- ·Wiranto: Saya dan Prabowo Punya Riwayat Yang Cukup Panjang Sebagai Prajurit
- ·4 Tahun Harun Masiku Belum Ditangkap, ICW Desak KPK Evaluasi Menyeluruh di Penindakan KPK
- ·Tips Hadapi Cuaca Panas Ekstrem di Makkah Bagi Jemaah Haji Indonesia
- ·10 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Mata, Penglihatan Aman Sampai Tua
- ·PKB Tetap Akan Berikan Reward Bagi Caleg Meski Gagal
- ·Pemerintah Minta Masyarakat Tetap Waspada COVID
- ·Mayapada Eye Centre Hadirkan Layanan SMILE Pro Hyperopic di Indonesia
- ·Ternyata Ini yang Harus Dilakukan dan Dilarang saat Masa Tenang Pemilu
- ·Hikmah Isra Miraj, Perjalanan Spiritual Sarat Makna untuk Umat Islam
- ·Bareskrim Buru Penyebar Pertama Video Hoax Kebocoran Hasil Pemilu 2024
- ·Arus Balik Mulai Lenggang, Skema One Way Mulai Dihentikan
- ·Debat Malam Ini, Ganjar Disebut Bakal Sampaikan Gagasan Mendorong Kerjasama Luar Negeri
- ·Pemerintah Hentikan Ekspor Mineral Mentah per 10 Juni 2023
- ·Bareskrim Ungkap Penyelundupan Sabu Iran
- ·FOTO: Taman Nasional Nairobi Hadapi Ancaman Lonjakan Populasi Manusia
- ·Gandeng UMKM Lokal, Perusahaan Kesehatan Taiwan Visgeneer Siap Masuk Indonesia
- ·Hari Ini, Penyidik Periksa Nindy Ayunda Terkait Persembunyian Dito Mahendra