探索

Risiko Bencana Bukan Cuma Urusan Pemerintah, Industri Asuransi Diminta Tak Lepas Tangan

字号+ 作者:quickq电脑版怎么安装 来源:时尚 2025-06-13 19:05:33 我要评论(0)

Warta Ekonomi, Jakarta - Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), Benny Waworunt quickq pc版

Warta Ekonomi,quickq pc版 Jakarta -

Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), Benny Waworuntu, menyerukan kesadaran kolektif seluruh pelaku industri asuransi nasional untuk terlibat aktif dalam menghadapi risiko bencana. Ia menegaskan bahwa beban mitigasi risiko tidak bisa terus-menerus diserahkan kepada pemerintah.

“Bukan cuma pada saat ketika terjadi bencana, ujung-ujungnya kita minta pemerintah menanggulangi. Enggak. Harus ada kesadaran bahwa risiko itu bukan cuma milik pemerintah, tapi milik semua yang ada di Indonesia,” ujar Benny saat membuka Sustainable Dialog 2025di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Risiko Bencana Bukan Cuma Urusan Pemerintah, Industri Asuransi Diminta Tak Lepas Tangan

Risiko Bencana Bukan Cuma Urusan Pemerintah, Industri Asuransi Diminta Tak Lepas Tangan

Baca Juga: Jumlah Tertanggung Naik Tajam, Industri Asuransi Jiwa Optimistis Jalani 2025

Risiko Bencana Bukan Cuma Urusan Pemerintah, Industri Asuransi Diminta Tak Lepas Tangan

Benny mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan Ring of Fireatau cincin api Pasifik, yang sangat rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api. Dengan kondisi geografis ini, ia menilai penting bagi industri asuransi untuk mengambil peran nyata dalam membangun sistem manajemen risiko yang tangguh dan berbasis sains.

Risiko Bencana Bukan Cuma Urusan Pemerintah, Industri Asuransi Diminta Tak Lepas Tangan

Menurutnya, inisiatif ini tidak bisa bergantung pada relasi semata. “Industri ini harus dibangun berdasarkan data. Harus dibangun berdasarkan knowledge. Harus dibangun berdasarkan riset. Bukan cuma karena kita teman. Bukan cuma relationship,” tegas Benny.

Baca Juga: OJK Naikkan Level Pengawasan Asuransi Kesehatan, Begini Aturannya

Sebagai bentuk tanggung jawab, Indonesia Re telah membentuk Indonesia Re Institute, lembaga riset dan edukasi di bawah naungan perusahaan. Lembaga ini bertugas mengembangkan pemahaman risiko secara ilmiah dan kolaboratif.

“Kita bangun Indonesia Re Institute untuk mengembangkan riset dan pendidikan. Kami juga keep updatedengan tren global dan menjalin kerja sama riset dengan banyak lembaga luar. Itu semua harus dibagikan agar industri kita bisa ikut memperkuat mitigasi risiko,” jelasnya.

Benny berharap forum seperti Sustainable Dialogbisa menjadi ruang untuk membangun kesadaran kolektif bahwa risiko bencana adalah isu nasional yang harus ditangani bersama, bukan hanya saat krisis sudah terjadi.

1.本站遵循行业规范,任何转载的稿件都会明确标注作者和来源;2.本站的原创文章,请转载时务必注明文章作者和来源,不尊重原创的行为我们将追究责任;3.作者投稿可能会经我们编辑修改或补充。

相关文章
  • Metode Tobacco Harm Reduction Bisa Diterapkan untuk Menurunkan Angka Perokok?

    Metode Tobacco Harm Reduction Bisa Diterapkan untuk Menurunkan Angka Perokok?

    2025-06-13 18:06

  • Pantai Paling Mematikan di Dunia, Dihuni 100 Ribu Buaya dan Ubur

    Pantai Paling Mematikan di Dunia, Dihuni 100 Ribu Buaya dan Ubur

    2025-06-13 18:01

  • Sandiaga dan Pemerintah Libatkan Swasta Bangun Ekosistem Kreatif yang Tangguh

    Sandiaga dan Pemerintah Libatkan Swasta Bangun Ekosistem Kreatif yang Tangguh

    2025-06-13 16:52

  • Cara Makan Croissant yang  Slay  Menurut Ahli Etiket

    Cara Makan Croissant yang Slay Menurut Ahli Etiket

    2025-06-13 16:32

网友点评